
Seismologi sebagai bagian dari keilmuan geofisika diaplikasikan sebagai metoda untuk mencitrakan bawah permukaan yang membantu dalam eksplorasi sumber daya alam. Prinsip-prinsip kegempaan dalam bidang seismologi juga berguna dalam bidang geotermal (panas bumi). Untuk kesempatan kali ini, HAGI berkesempatan berbincang-bincang dengan Aditya Juanda (PGE), mengenai bagaimana seismologi dimanfaatkan untuk eksplorasi dan pengembangan lapangan geotermal.
Sumur-sumur dalam lapangan Geotermal menghasilkan uap yang dihasilkan baik dari air yang berada di bawah permukaan, ataupun dari sumur injeksi. Aplikasi seismologi yang dipakai di geothermal umumnya adalah Microseismic/Microearthquake (MEQ) tujuannya untuk monitoring reservoir yang berkaitan dengan aktifitas produksi dan reinjeksi (strategi reinjeksi fluids sangat penting dalam menjaga “umur” reservoir geothermal).
Analisa mikroseismik ini, sama halnya seperti analisa kegempaan, namun analisa gempa tektonik, kita berbicara tentang gempa dalam skala besar (>5 SR), pada analisa mikroseismik untuk monitoring geotermal dilakukan pada gempa-gempa kecil (kurang dari 1 SR). Dalam analisa gempa tektonik, dilakukan analisa untuk menentukan hiposenter/episenter gempa, demikian juga halnya pada monitoring sumur geotermal, dengan mengamati gempa-gempa kecil, dapat ditentukan sumber gempa dibawah permukaan bumi di lapangan geotermal yang berhubungan dengan retakan-retakan kecil (fracture). Fracture ini nantinya yang menggambarkan pergerakan fluida yang diinjeksi dari sumur permukaan.
SUMBER : HAGI
0 komentar:
Posting Komentar